25.10.02

Jangan Aneh


jangan aneh....

cerita soal pengalaman sama halnya dengan cerita tentang hari-hari yang telah terlalui,apa yang terjadi hari ini adalah pengalaman untuk esok hari, bahkan bergesernya satu detik saja jarum jam kedepan pun, adalah ta'bir bahwa kemungkinan keluar dari mulut harimau masuk mulut buaya akan teratasi dan inilah hikmahnya. tetapi, ketika semua keluar dari sebuah rencana dan bahkan jauh dari pengalaman yang lalu.ini perkara lain, karena satu detik lagi didepan kita adalah rahasiah tuhan dan manusia hanya merencanakan dengan kepastian kembali ke-tuhan jua.

dulu dua tahun yang lalu, tepatnya dibulan agustus di bandara soekarno-hatta, entah itu sekedar iseng atau bercanda atau bahkan memberi nasihat, dengan mimik tersenyum ust Zainal -pernah tinggal dimarokko- berkata dengan pribahasa ini: "Idja kunta fil magreb fala tastagreb" kalau kamu dimarokko janganlah aneh, ujarnya. sayang saya tidak sempat bertanya maksud dari pribahasa itu, sehingga sepanjang perjalanan Jakarta-Casa hati saya bertanya-tanya terus, apa seeh maksudnya? emang apaannya seeh yang aneh? tidak ada jawaban yang kudapati selain sebuah harapan "nanti kita liat sendiri disana".

setiba dibandara Med-5, saya dan tiga kawan lainnya -makl'um ini yang pertama kali- , pelanga-pelongo enggak tahu apa yang harus diperbuat. akhirnya, dengan ditemani orang yang baru dikenal "sayid Ishom" -orang Arab Saudi- kita memutuskan untuk naik kereta dengan tujuan Rabat sedangkan beliau ke Marakech. dikereta inilah peribahasa itu kudengar darinya "pokoknya kalian jangan merasa aneh disini, disini perempuannya kecil-kecil itunya," dan inlah jawaban pertama yang saya dapati bahwa yang dimaksud "jangan aneh" itu adalah perempuannya, namun sayang sekali saya tidak tahu maksud dari "kecil itunya" itu apa, setelah kita berpisah.

ketika saya di Rabat, sekitar dua bulan saya tinggal disana, tidak ada keanehan yang saya dapati, selain problem-problem kecil yang tidak asing lagi. tetapi, kerumetan jalur Administrasi dikantor-kantornya menjadi sesuatu yang menonjol disana dan itu bukan rahasiah umum lagi, acap kali saya tanyakan masalah itu kepada penduduk setempat, jawaban yang sama saya dapati, dengan tidak lepas dari pribahasa tadi, "jangan aneh dech, ini Rabat, kota administrasi, rakyat kecil pun disini cerita soal urusan kantor, masalah yang semestinya dikantor saja dibawa ke pasar, ke mesjid dan bahkan sampai ke keluarga, lain halnya dengan Casa, kota perekonomian dan penduduknya pun sedikit perhitungan soal duit, atau Kota Kenetra, kota baru, dengan penduduk multiasal, bentrokan sering terjadi disana dan hari-harinya penuh dengan Caffeeee doank, makanya dalam opini kita, kalau ada penduduk sini yang sedikit perhitungan, pesan pindah saja deh ke Casa, akan lebih untung dia disana, atau ada penduduk sini yang kerjanya ngafeee terus, mungkin hatinya hati Kenitra, atau bisa jadi dia asli sana". sungguh jawab yang lebih dari panjang dan yang kedua bagi saya tentang maksud "jangan aneh".

dan akhirnya, kuliahlah yang mengantarkan saya tinggal juga dikota Kenitra, baru saja satu hari disini, pribahasa itu saya dapati, tetapi ada penambahan redaksinya yaitu: "in roaita himar yatir, kul ina Allah 'ala saiin kodir" (kalau engkau lihat keledai terbang, katakanlah tuhan itu maha kuasa). pemilihan binatang keledai menjadi pertanyaan lain bagi saya dan jawaban ringan dengan mudah saya dapati, "jangan aneh kamu, disini emang gudangnya keledai, bagaimana para keledai duduk aje di Caffe, adalagi keledai yang mabook, bunuhin orang, de-el-el, tapi masuk mesjid pula, bagaimana ini". jawaban ketiga yang saya dapati, tetapi benarkah penduduk Kenitra begitu???saya yakin enggak semua lho.

hari-demi hari kita lewati disini, biasa saja. namun kesan tiada hari tanpa hujan batu mewarnai bulan pertama, anak kecil seeh saya ma'lumin, tapi yang namanya batu, engga anak kecil ataupun tua,rasanya sama saja,cerita tentang seorang suami menjinjing kepala istri atau orang saling penggal kepala, atau orang gantung diri dipohon, sudah tidak asing bagi kita, jangankan dipukul orang, memukul orang sampe belur atau sekadar iseng membabat kaki orang pake kunci inggris, pernah diantara kita.jangan aneh, ini kenitra nasihat seorang kawan.

kabar terhangat minggu ini dikota kita, tentu dengan tema jangan anehnya, menjadi sesuat yang aneh untuk dibayangkan. coba, ketika seorang imam hendak mengumandangkan Adzan, datang seorang ISENG, dan menodongkan pisau seraya memerintah bernyanyi, dengan ketakutannya si Imampun bernyanyi dipengeras suara, dan masyarakat sekitar malah tertawa semua, dengan tidak mencari sebab si Imam bernyanyi, dan sang isengpun pergi selamat.aneh...., mungkin anda pun sepakat dengan saya bahwa ini baru keledainya kenitra, jangan aneh.

saya tidak bisa menutup cerita ini, karena hari demi hari jawaban tentang maksud peribahasa itu makin berkembang, padahal rubik ini sangat terbatas, bahkan untuk sebuah pribahasa tadi, saya sengaja setiap kali pergi kekampung-2, sengaja menyempatkan untuk bertanya, insyaallah lain kali saya ceritain, semoga tidak menjadikan opini yang aneh, hatur nuhun.

kenitra, 25 okt 2002.