IJINKAN ANANDA MENGENANGMU
Sebelum mengenang beliau, sebenarnya ada sesuatu yang tertinggal,agar semuanya nyambung aku akan perkenalkan dahulu diriku, siapakah “Aku” yang aku tulis disini? Kumohon untuk tidak terlalu serius, karena imej “siapakah aku?” cocok untuk semua intonasi,pernah juga aku tanyakan kepada keluarga, siapakah aku? Jawabannya, kata nenek kamu anak ke 200 yang terlahir tanpa tangis, kalau Emak jawab.. kamu tuh, anak yang serba dua, namamu dua, orang tuamu dua dan terlahirpun duakali, lho kok bisa? Bagaimana?
Kenyataannya, cerita inipun aku persembahkan untuk mengenang Bapakku yang kedua, jadi aku?… 22 tahun yang lalu aku terlahir disebuah daerah bernama kampung serigala -nanti ada cerita khusus tentang kampung serigalaku itu dan keberadaan kami disana-, waktu itu pagi hari aku terlahir setelah seminggu lamanya ibuku berjuang keras melahirkanku, disana belum ada bidan , belum ada dokter, belum ada mantri sekalipun, yang ada hanyalah isu kalau rumah telah dikepung jin-jin jahat, kelebat dan bayang-bayang misterius telah terlihat di setiap sudut rumah yang remang,
jadi dengan cara tradisonal itulah aku dilahirkan, akhirnya terlahirlah aku, dengan semua ketubanku, tanpa tangis.. karena masih terbungkus… yang ada semua bingung, bagaimana cara mengeluarkannya? Bulat… terbungkus, akhirnya setelah berfikir lama.. neneku mengambil inisiatif untuk membelah ketuban yang membungkusku dengan biji padi yang tajam, setelah semua setuju.., dan mulailah dicoba…. Bismillahirahmanirrahim….sreeet… dibeset, barulah aku terlahir… yang kedua kalinya dan baru bisa menangis…… , waktu itu jelang pagi, dalam peluh itulah nama pertamaku kudapat.. sang “penyambut mentari”…
bersambung ... maaf gw males ngetiknya tuh ...
No comments:
Post a Comment