Karena Tuhan maha tahu apa yang terbaik untuk kita, maka hidup ini akan terasa cepat bersama pilihan kita yang salah, dan kebahagiaan tidaklah datang selain dari yang terbaik itu.
Showing posts with label Resonansi. Show all posts
Showing posts with label Resonansi. Show all posts
12.2.07
Jilati Sebelas kali
19.8.04
Buat Aan Sunarya
19 Agustus 2004, Kenitra
pukul 04,30,bersama kantuk masih juga belom datang
( tanpa Judul ) buat saudaraku aan sunarya
pukul 04,30,bersama kantuk masih juga belom datang
( tanpa Judul ) buat saudaraku aan sunarya
an…
tali didiarymu sudah putus
semoga tidak diarti isinya ikut putus
dan tidak terjaga rahasianya,
apa?, rahasia?
antara kita berdua?
Ah, tentu bukan…
Karena aku tidak pernah menuliskannya
Kamu tuh yang tahu mana rahasia dan enggak
Kamu tuh yang nulis mana rahasia dan enggak
Yang aku tahu hanya buka mata dan membacanya
Lalau tutup mulut, itu saja.
Adzan subuh bergema, kencang sekali kudengar, karena subuh kali ini begitu sepi, tanpa ayam berkokok, tanpa derap kaki para jemaah mesjid, juga tanpa suara pintu yang dibuka tuan rumah.
Oh, ya. yang kudengar saat ini hanyalah detak -detik jam dan suara keyboard yang masih mengisikan suara buat telingaku yang sepi ini.
Dan Satu-satunya kebisingan yang muncul juga, hanya dari riuhan kipas CPU yang terus membujuku, baca aja deh diarynya…. Mumpung sendirian… tuh lihat pengikatnya aja sudah putus…terus dan terus bising ditelingaku ini.
Akhirnya ….
Oke… !! jawab hatiku, namun tunggu sebentar, aku mau shalat shubuh dulu.
Sehabis shalat, kokok ayam mulai terdengar, derap langkah dilantai atas mulai kudengar sebagai tanda sudah ada yang bangun, dan tidaklah tepat kalau sepi dan kesepian dijadikan alasan untuk membuka diarymu itu, o… burung-burung juga sudah mulai bernyanyi diluar…jangaaaan.. enggak baik…jangaan….dalam lagunya.
Namun, aku masih juga berhasrat untuk membukanya,
Entahlah….
Yang terbayang sekarang lain lagi, bukan sepi, bukan sendiri, tapi adiku Ime… perasaan dia pernah mengisi diarymu itu, dan tetap ime tidak bisa dijadikan alasan untukku buat membuka diarymu itu, tolong jangan salahkan dia yang telah mengisinya sehingga mengundangku untuk membacanya, karena yang salah tetap saya yang telah membaca tanpa permisi.
Dan saya mohon maaf, atas kehilapan ini, jangan marah ye… tujuanku khan sekedar melihat tulisan si Ime kok, jadi Curhat-2an kamu enggak saya baca.. Suwerrrr…
Tengkyu berat…
Saya jadi inget si Ime yang selalu malu didepan saya, bahkan ketakutan malahan
Saya juga jadi inget sama dia yang selalu berusaha untuk melarikan diri ketika melihat saya, walaupun masih jauh.
Pesanannya buat ente: kopi susu, roti bakar dan chilok. Tiga permintaan yang sangat saya kagumi, entahlah…. mengapa dia lebih suka rotti bakar daripada coklat silver queen, atau… jangan-jangan rotti bakarnya rasa coklat kali…he.. tapi, dia memang begitu, dia lebih suka pecel lele daripada ciken kentucky, lebih suka bakso daripada makaroni, tapi kalau disodorin kedua2nya, pasti dimakan juga seeh…he..
Yang jelas, saya belum pernah ngasih dia roti bakar, walaupun sekarang sudah jadi menu resmi disini, ditambah dua lagi, roti goreng dan roti minyook, canggih… sudah hampir dua minggu lewat saya pake menu itu, walau ada e-negnya dikit tapi belum juga bosan… pantes si ime suka… he….
Untuk mengakhiri tulisan ini, dari tujuh yang harus diinget sama ente.. ting…. Hanya satu yang beda dengan yang dia tulis didiary saya yaitu: … eh, iya. Ketinggalan nich! Jangan lupa gosok gigi dan baca do’a sebelum tidur ok!!! He….tolong jangan dilupain yaaaa…
10.8.04
Sepucuk surat buat Nora

Apa kabar kamu disana ?
Kalau tidak, banyak-banyaklah beli sapu sekarang, musim sudah mulai Panas, hujan sedikit turun, debu dan kerikil mulai terbang, cepat bersihkan sebelum menumpuk atau belilah AC dan kipas angin.. supaya sedikit bernafas legaaaaaaaa, lalu Rileks sejenak sembari merenungkan…alangkah panasnya matahari hari ini, lalu bandingkan dengan panasnya matahati esok… esok hari, ketika hatimu menemukan matahari sudah berganti…
STOP !! aku tidak paham, apa itu maksudnya matahari akan berganti
Yang pasti kita masih bisa bersyukur hari ini, tengkyu tuhan… engkau telah ciptakan angin dan angan, yang sedikitnya masih bisa menyisakan aku tentang sebuah harapan,
Apa ! ha-ra-pa-n ?
Yup…harapan adalah komposisi huruf mati yang berselang hurup hidup yang sama « yaitu « A » dalam artian nilai sebuah peluang adalah 50/50, antara hidup dan mati, antara untung dan rugi, antara bertambah dan berkurang… de-el-el.. dech, selebihnya bisa kamu tanyakan sendiri sama om Zero sum Game.
Alkisah menceritakan, suatu hari Sultan Abu Jamil II menanyai aku tentang abdullah ibnu saba…. Yaaa yang lain dong, terus terang kalau orang yang satu ini aku emang belom kenal, pernah seeh dengar kabar angin tentangnya, tapi aku enggak berani nebak sejarah, sejarah bukan untuk dikira-kira apalagi direka, namun ketika kita dihadapkan pada seseorang setingkat Sultan, jangankan untuk menolak menjawab, menghampiri saja sudah gemeteran, senjata pamungkasku hanya pura-pura lupa aja aaaa… aaaa… aku berlagak sok lupa, padahal emang enggak tahu..
Oke… oke, sultan abu jamil II stylenya seperti mau nanya yang lain.. dan benar dia ganti pertanyaan.. sekarang kamu tahu, dengan apa Khalifah Utsman bin Affan difitnah ? Ya ampuuuun, yang satu ini juga aku enggak tahu lagi.. “hey.. kamu paham pertanyaan saya ?” “yup…” jawabku dengan anggukan ragu, “okey jawablah… kamu bisa bahasa inggris? Coba pake inggris…” sultan terus mendesakku…”kemon men…” lagaknya so keren, dan aku makin keringatan dingin saja dibuatnya.
Tapi alhamdulillah tidak lama dari itu HP sultan bunyi berdering “ tiiing,,,” wah ringtonenya lagu ahsas gamilnya Elisa lagi, dan Sultan pun permisi sejenak untuk menjawab telpon, nah kesempatan itulah yang saya pergunakan untuk mencari jawaban dari pertanyaan sultan tadi dengan mendiskusikannya dengan teman teman sebangku, dan akhirnya setibanya Sultan didepanku akupun bisa menjawab pertanyaannya tadi, “ nah gitu dong… makanya kalau lupa jangan kelamaan…” sindir sang Sultan sambil senyum tipis “kamu saya nyatakan lulus” tunjuknya dengan pasti.
Wakakakakakak…. Saya keluar dari ruangan itu dengan hati tertawa dan mencari jawaban, siapa gerangan yang menelpon sultan sore itu? Sungguh dialah yang telah menyelamatkanku. Memang pertolongan Tuhan itu tanpa kita tahu dan sepatutnya kita bersyukur kepadanya dengan tidak mengenal waktu juga. Dan semoga Nora mengerti…
Couuuu…..
8.1.03
Main Shampoo dan berakhirnya Tahun Cinta
Dipenghujung sebuah tahun, ketika perjanjian perdamaian antara Palestina-Israel ditanda tangani, sekaligus ditandai bersalamannya sang presiden dan perdana mentri di layar kaca, telah membuat sepasang mata ikut berkaca-kaca, membesitkan kilauan rona pengharapan baru, "semogaa...tahun baru ini menjadi tahun cinta, tahun yang penuh kasih sayang, awal dari berakhirnya penindasan dan akhir dari berawalnya pembunuhan yang tidak pernah tahu di semoga, o....sayangilah aku, sayangilah semua orang palestin, aku ingin mencinta dan dicinta layaknya ABG di negara lain..."ehm...gumamnya.
tersebutlah memang Aminah muna yang kini telah menginjak usia dewasa (baca ABG), sudah selayaknyalah dia beli shampoo atau kosmetik lainnya, walau pidato awal tahun sang presiden tidak berkoar-koar tentang cinta dan kasih sayang, layaknya maskot tahun 2002, tetapi bagi aminah cinta bukanlah sekedar kata-kata, cinta tidak hanya ada di podium awal tahun. lalu, baginya cinta adalah bagaimana dia bisa merasa aman dan tentram pergi kemarket hanya sekedar untuk beli shampoo, kemudian pulang dengan aman juga dan langsung memakainya dengan aman juga dirumah, sambil menunggu sore dia pamerkan rambut seindah sunsilk nongkrong nunggu digoda co-co palestin, dengan penuh riang dan tawa, canda pun dia tawar, "ketombe....siapa takut!!, tank baja...enggak ada layau..!!.
sungguh sebuah harapan sesederhana shampoo tapi seistimewa tank, dengan sebuah kata "biarlah rambutku berketombe asal kampungku terbebas dari tank, toh kalo tank lenyap ketombeku pun akan ikut punah, dengan tidak untuk sebaliknya. setidaknya begitulah harapan kecilnya "shampoo bukanlah barang langka bagiku, tapi semenjak usiaku 6 tahun sudah tidak terhitung jumlahnya toko shampo musnah oleh tank tak terkecuali pemiliknya, bahkan pemakai shampoo sekalipun ikut jadi korban tank, padahal secara shampoo manianya sopir tank sekalipun bisa terjangkiti ketombe hingga membutuhkan 2 kali sehari shampoo.
jeda cinta diawal tahun, sebuah kesempatan yang tidak hanya diisi dengan memborong shampoo, tapi iseng-iseng aminah pergi ke cyber, dirambahnya dunia internet, dunia dimana jarak antara Ramallah dan telaviv hanya sedekat kliknya mouse, bahkan sampai pulau sebesar sipadan dan ligitan sekalipun bisa ia temukan, tidak usahlah kini ia repot-repot cari shampoo di Ramallah yang belum sembuh dari tank, kini sekali klik seach shampoo, sudah bisa mendapatkan shampo dari washington sekalipun, hanya dengan menunggu beberapa hari pesan, mudah...cepat...tinggal tunggu dirumah, tapi justeru disinilah jiwa palestinnya diuji, aminah memang bukan orang sipadan dan ligitan yang setelah pakai shampoo kemasannya dibuang sembarangan, jiwa solideritas aminah telah tertanam, baginya cinta tidak sekedar cari shampoo, belinya juga cinta, apalagi terjangkau layaknya harga koprasi ppi, pakainya juga cinta dengannyalah orang tidak ngegrutu urusin ketombenya, bahkan buang kemasan kosong pada tempatnya juga cinta, sehingga tidak ada kesan ada pulau banyak sampahnya diakui oleh tetangga hanya karena asas efektifitas merekalah yang ngebersihin sampahnya.
syahdan, ketika sebuah shampo bisa mempertahankan batas harga suatu negara, aminah terus melaju dengan permainannya, suatu ketika dia chat disanalah dia kenal ofier pemuda israel beragama yahudi, semakin hari hubungannya semakin jauh, layaknya para chater lainnya, aminah pun memainkan gaya boongan chat, diakuinya dia bernama saly beragama yahudi asal marokko yang sedang kerja jadi wartawan di palestin, ibarat gayung bersambut ofier pun percaya dan diadakanlah sebuah perjanjian bahwa mereka akan bertemu di kota kuds tertanggal 17 januari.
kliknya mouse tidaklah sedekat ramallah-kuds dialam nyata, untuk pergi kesana dihubunginyalah temen deketnya, Hasan Qodi yang secara keanggotaan adalah aktifis gerakan al-fath, tanpa pikir panjang berangkatlah aminah dengan mobilnya hasan, sesampai di kuds ternyata ofier telah menunggu dengan mobilnya, dengan tanpa sepengetahuan aminah ternyata hasan membawa sepucuk senjata, dan...dor ofierpun tersungkur mati, dengan tanpa beban akhirnya aminah pulang dengan bis menuju ramallah, dan hasan pergi membawa mayat ofier di bagasinya.
sejenak setelah mandi sore dengan tidak lupa keramas ria, tanpa dia duga nama dia tersebut dalam liputan enam sore sebagai buron, diberitakan bahwa ternyata hasan ketika membawa mayat itu, darahnya berceceran, sehingga terpaksa menguburkan mayatnya dipinggir jalan, kebetulan berpapasan dengan polisi palestin, dengan tanpa napas sejenak pun hasan lari melarikan diri, dalam kejaran polisi, tapi sesampainya dia dirumahnya, yang hanya beda gang dengan sang presiden, hasan meledakan diri beserta seisi rumah, tamatlah riwayat hasan...kini tinggal aminah yang terpaku berhanduk memegang botol shampo, dengan pandangan penuh kaca-kaca, "aku akan tinggal disini, biarlah polisi menjemputku"...
dan inilah harapan tahun baru aminah yang pertama terwujud, bahwa polisi menjemputnya didepan pintu, yang mengantarkannya kedunia balik jeruji, "jangankan shampoo yang kucari tahun pun akan aku akhiri", "memang kalaulah kebahagiaan itu semudah meniup gelembung shampoo, tentu hanya akan ada satu gelembung saja yang indah, tetapi plups...kenistaan datang secepat gelembung itu pecah, "baginya tidaklah kita terlalu keasikan meniup gelembung shampoo selagi kita tahu bahwa keindahan itu ada selama gelembung itu bertahan, dan aminah telah membuktikannya.
setahun sudah aminah kini dibalik jeruji, dengan mengakhiri tahun 2002, aminah menulis sepucuk surat buat ibunda ofier, "kini tahun cinta telah berakhir, pertama saya ucapkan selamat hari ibu, semoga ibu selalu sukses, amien", lebih lanjutnya "saya memang kawan deket ofier, sejenak menjelang dia pergi kami sempat bercanda, tertawa sambil menikmati nasi goreng, yang pernah dilombakan pada hari ibu, memang nasgor kesukaan ofier, dan saya pun seneng melihatnya, tapi sayang saya tidak tahu kalau ofir akan pergi ditangan sahabat saya juga, saat ini ibu dan beribu ibu palestina ada dalam lubang yang sama, ada dalam perasaan duka yang sama, aku tahu ibu bersedih dengan perginya putra ibu, begitu juga ibuku, hentikanlah pembunuhan, hentikanlah perampasan hak para sipil, dihati ibulah aku mengetuk, untuk kebehagiaan anakmu, juga anak-anak palestina yang telah pergi kealam baka, ".salam dari aminah buat dunia dan buat mereka yang membaca.
kenitra, 8 januari 2003.
catatan, nama, tempat dan tragedi adalah asli, disadur dan ditambah-tambahin dari majalah as-sayidati edisi januari 2002.
tersebutlah memang Aminah muna yang kini telah menginjak usia dewasa (baca ABG), sudah selayaknyalah dia beli shampoo atau kosmetik lainnya, walau pidato awal tahun sang presiden tidak berkoar-koar tentang cinta dan kasih sayang, layaknya maskot tahun 2002, tetapi bagi aminah cinta bukanlah sekedar kata-kata, cinta tidak hanya ada di podium awal tahun. lalu, baginya cinta adalah bagaimana dia bisa merasa aman dan tentram pergi kemarket hanya sekedar untuk beli shampoo, kemudian pulang dengan aman juga dan langsung memakainya dengan aman juga dirumah, sambil menunggu sore dia pamerkan rambut seindah sunsilk nongkrong nunggu digoda co-co palestin, dengan penuh riang dan tawa, canda pun dia tawar, "ketombe....siapa takut!!, tank baja...enggak ada layau..!!.
sungguh sebuah harapan sesederhana shampoo tapi seistimewa tank, dengan sebuah kata "biarlah rambutku berketombe asal kampungku terbebas dari tank, toh kalo tank lenyap ketombeku pun akan ikut punah, dengan tidak untuk sebaliknya. setidaknya begitulah harapan kecilnya "shampoo bukanlah barang langka bagiku, tapi semenjak usiaku 6 tahun sudah tidak terhitung jumlahnya toko shampo musnah oleh tank tak terkecuali pemiliknya, bahkan pemakai shampoo sekalipun ikut jadi korban tank, padahal secara shampoo manianya sopir tank sekalipun bisa terjangkiti ketombe hingga membutuhkan 2 kali sehari shampoo.
jeda cinta diawal tahun, sebuah kesempatan yang tidak hanya diisi dengan memborong shampoo, tapi iseng-iseng aminah pergi ke cyber, dirambahnya dunia internet, dunia dimana jarak antara Ramallah dan telaviv hanya sedekat kliknya mouse, bahkan sampai pulau sebesar sipadan dan ligitan sekalipun bisa ia temukan, tidak usahlah kini ia repot-repot cari shampoo di Ramallah yang belum sembuh dari tank, kini sekali klik seach shampoo, sudah bisa mendapatkan shampo dari washington sekalipun, hanya dengan menunggu beberapa hari pesan, mudah...cepat...tinggal tunggu dirumah, tapi justeru disinilah jiwa palestinnya diuji, aminah memang bukan orang sipadan dan ligitan yang setelah pakai shampoo kemasannya dibuang sembarangan, jiwa solideritas aminah telah tertanam, baginya cinta tidak sekedar cari shampoo, belinya juga cinta, apalagi terjangkau layaknya harga koprasi ppi, pakainya juga cinta dengannyalah orang tidak ngegrutu urusin ketombenya, bahkan buang kemasan kosong pada tempatnya juga cinta, sehingga tidak ada kesan ada pulau banyak sampahnya diakui oleh tetangga hanya karena asas efektifitas merekalah yang ngebersihin sampahnya.
syahdan, ketika sebuah shampo bisa mempertahankan batas harga suatu negara, aminah terus melaju dengan permainannya, suatu ketika dia chat disanalah dia kenal ofier pemuda israel beragama yahudi, semakin hari hubungannya semakin jauh, layaknya para chater lainnya, aminah pun memainkan gaya boongan chat, diakuinya dia bernama saly beragama yahudi asal marokko yang sedang kerja jadi wartawan di palestin, ibarat gayung bersambut ofier pun percaya dan diadakanlah sebuah perjanjian bahwa mereka akan bertemu di kota kuds tertanggal 17 januari.
kliknya mouse tidaklah sedekat ramallah-kuds dialam nyata, untuk pergi kesana dihubunginyalah temen deketnya, Hasan Qodi yang secara keanggotaan adalah aktifis gerakan al-fath, tanpa pikir panjang berangkatlah aminah dengan mobilnya hasan, sesampai di kuds ternyata ofier telah menunggu dengan mobilnya, dengan tanpa sepengetahuan aminah ternyata hasan membawa sepucuk senjata, dan...dor ofierpun tersungkur mati, dengan tanpa beban akhirnya aminah pulang dengan bis menuju ramallah, dan hasan pergi membawa mayat ofier di bagasinya.
sejenak setelah mandi sore dengan tidak lupa keramas ria, tanpa dia duga nama dia tersebut dalam liputan enam sore sebagai buron, diberitakan bahwa ternyata hasan ketika membawa mayat itu, darahnya berceceran, sehingga terpaksa menguburkan mayatnya dipinggir jalan, kebetulan berpapasan dengan polisi palestin, dengan tanpa napas sejenak pun hasan lari melarikan diri, dalam kejaran polisi, tapi sesampainya dia dirumahnya, yang hanya beda gang dengan sang presiden, hasan meledakan diri beserta seisi rumah, tamatlah riwayat hasan...kini tinggal aminah yang terpaku berhanduk memegang botol shampo, dengan pandangan penuh kaca-kaca, "aku akan tinggal disini, biarlah polisi menjemputku"...
dan inilah harapan tahun baru aminah yang pertama terwujud, bahwa polisi menjemputnya didepan pintu, yang mengantarkannya kedunia balik jeruji, "jangankan shampoo yang kucari tahun pun akan aku akhiri", "memang kalaulah kebahagiaan itu semudah meniup gelembung shampoo, tentu hanya akan ada satu gelembung saja yang indah, tetapi plups...kenistaan datang secepat gelembung itu pecah, "baginya tidaklah kita terlalu keasikan meniup gelembung shampoo selagi kita tahu bahwa keindahan itu ada selama gelembung itu bertahan, dan aminah telah membuktikannya.
setahun sudah aminah kini dibalik jeruji, dengan mengakhiri tahun 2002, aminah menulis sepucuk surat buat ibunda ofier, "kini tahun cinta telah berakhir, pertama saya ucapkan selamat hari ibu, semoga ibu selalu sukses, amien", lebih lanjutnya "saya memang kawan deket ofier, sejenak menjelang dia pergi kami sempat bercanda, tertawa sambil menikmati nasi goreng, yang pernah dilombakan pada hari ibu, memang nasgor kesukaan ofier, dan saya pun seneng melihatnya, tapi sayang saya tidak tahu kalau ofir akan pergi ditangan sahabat saya juga, saat ini ibu dan beribu ibu palestina ada dalam lubang yang sama, ada dalam perasaan duka yang sama, aku tahu ibu bersedih dengan perginya putra ibu, begitu juga ibuku, hentikanlah pembunuhan, hentikanlah perampasan hak para sipil, dihati ibulah aku mengetuk, untuk kebehagiaan anakmu, juga anak-anak palestina yang telah pergi kealam baka, ".salam dari aminah buat dunia dan buat mereka yang membaca.
kenitra, 8 januari 2003.
catatan, nama, tempat dan tragedi adalah asli, disadur dan ditambah-tambahin dari majalah as-sayidati edisi januari 2002.
25.12.02
sidi martin ben luther king aj-juniory
kalaulah martin luther king Jr lahir dan dibesarkan di marokko saya tidak yakin dia dapat tertidur pulas, mimpi demi mimpi akan dirajut dengan bangun terjaga, sesekali dia mendengus "astagfirulah....i still have a dream, that even though we must face the difficulties of to day and tomorrow".
sambil membetulkan selimutnya, diusapnya peluh di wajah, usapan hari dan malam yang telah berlalu, usapan deru embun dan detak detik yang tidak pernah berhenti, "ukh...berlalukah, aku selalu hari dan malam? atau telah berlarikah aku, selari embun turun didetaknya detik? atau...dan atau....entah berapa atau yang telah ia pertanyakan, seakan cek dan ricek tidaklah milik organisasi orang, tetapi sebagai orang dia telah mengamalkannya walau dari bawah selimut sekalipun.
tidur diharap kantuk tidak kunjung datang,berteman sepi pikirannya melayang, dia ingat adiknya yang di SD belum bisa terbelikan sepatu, diingat ayahnya "ayah sudah tua sepantasnya dia pension atau mengundurkan diri dari ketua RT "selintas senyum sang ibu terbayang,senyum yang tak pernah hilang dari dalam kios kecilnya, terbentanglah melintang Desa nun asri, tempat penduduk berkebun pisang yang kini sebagian mulai gosong, "rakyat kecil kini mulai memuja api, jangankan sarana ibadah, satu-satunya tempat mencari nafkah sekalipun kini telah jadi abu......", ditariknya nafas dalam-dalam"....ukh...air apa yang harus aku bawa???", sejenak dia berhenti, nasihat sang datuk seakan mengakhiri lamunannya,...." martin, jika kita tidak mempercayai mimpi bisa nyata, selamanya kita tidak akan mendapatkannya, dan orang-orang tidak akan tahu bahwa kita pernah ingin memimpikannya....".
Bertahunlah sudah kini martin di marokko, dengan gaya yang khas ditampiknya beraneka paham, rasisme, seniorisme, juniorisme, sowanisme, perhitung- anisme dan esekesekisme... "kunooo..." dan dengan bangga dia bercerita tentang mimpi-mimpinya, "i say to U my friends, i still have a dream, that one day our organization will ris up and live out the true meaning of creed, we hold these truths to be self-evident. that all men are created equal."
I have a dream, suatu hari aku diwisuda dengan bangga kuais Ijazah, 1000 senyum langkahkan kaki memasuki dunia baru, dunia dimana oleh-oleh tidak hanya sepasang sepatu apalagi sejerigen air, tapi waktu, dan waktulah yang membuat adiku tersenyum bangga dan pisang kan kembali tumbuh.
I have a dream, suatu hari aku dan temen-temen diminta, dengan tidak meminta, untuk mengabdi di departemen angin terbang tempat omku kerja,setelah lulus test penyaringan yang membuatku beda,bahwa kemampuan tidaklah untuk mencari, tapi ternyata dicari olehku dan juga orang,sungguh bahagia.
I have a dream, suatu hari aku melihat semua orang dengan tenang dari bermacam-macam keberadaan, sama-sama bertawaf di depan ka'bah, seraya meneteskan air mata,dan kulihat diantara mereka kepala desaku yng sedang khusu berdo'a "ya allah aku ingin berkunjung lagi kerumahmu, setelah semua anggouta desaku kebagian berkunjung kesini", entah apa maksudnya, yang jelas tanpa bawa kurma dan air sebagai oleh-oleh pun,sambutan sepulangnya penuh dengan haru dari warga, karena semua tahu keberangkatannya direstui dan dia pun terpilih kembali.
I have a dream, suatu hari aku melihat sekelompok orang membuka super market dan mendistributori barang dengan prinsip berdagang sambil beramal dan belanja sambil beramal, sehingga tidaklah terjadi hegemoni "jangankan pembeli yang tidak mampu beli, penjualnya sendiri pun tidak mampu beli".
I have a dream, suatu hari kulihat segumpal awan terbang diatas nusantara dan dengan angin dia berpencar, tapi dengan air dia bersatu kembali menetes dan berbaur dengan segala air yang tidak pernah bertanya dari mana sukunya air itu.
entahlah, saya bukan ahli ramal, yang jelas sayang sekali untuk mengakhiri tahun ini martin sering BEGADANG, seakan dia lupa akan mimpi-mimpinya, seakan dia lupa akan indahnya cek dan ricek dibawah selimut, atau mungkin martin punya dunia baru, yang dibegadangnya ada tangisan hari dan malam atau rindu embu di detak detik, yang jelas surat terbaru dari kampung mengisaratkannya"....martin... ibu sangat merindukan kamu tidur pulas dikamarmu, bukannya kamu tahu menginap itu waktunya ada batas, cepatlah bangun.... mentari sudah sore, sudah sembahyang dzuhur dan ashar belom..... pulanglah...adikmu sudah bisa beli sepatu sendiri dan kebun pisang telah jadi pabrik keripik yang pisangnya diimpor dari desa sebelah." zazakumullah khair,
kenitra,25 desember 2002
(obat sepi buat saudaraku BAYU +kawan-2di CUI rabat)
sambil membetulkan selimutnya, diusapnya peluh di wajah, usapan hari dan malam yang telah berlalu, usapan deru embun dan detak detik yang tidak pernah berhenti, "ukh...berlalukah, aku selalu hari dan malam? atau telah berlarikah aku, selari embun turun didetaknya detik? atau...dan atau....entah berapa atau yang telah ia pertanyakan, seakan cek dan ricek tidaklah milik organisasi orang, tetapi sebagai orang dia telah mengamalkannya walau dari bawah selimut sekalipun.
tidur diharap kantuk tidak kunjung datang,berteman sepi pikirannya melayang, dia ingat adiknya yang di SD belum bisa terbelikan sepatu, diingat ayahnya "ayah sudah tua sepantasnya dia pension atau mengundurkan diri dari ketua RT "selintas senyum sang ibu terbayang,senyum yang tak pernah hilang dari dalam kios kecilnya, terbentanglah melintang Desa nun asri, tempat penduduk berkebun pisang yang kini sebagian mulai gosong, "rakyat kecil kini mulai memuja api, jangankan sarana ibadah, satu-satunya tempat mencari nafkah sekalipun kini telah jadi abu......", ditariknya nafas dalam-dalam"....ukh...air apa yang harus aku bawa???", sejenak dia berhenti, nasihat sang datuk seakan mengakhiri lamunannya,...." martin, jika kita tidak mempercayai mimpi bisa nyata, selamanya kita tidak akan mendapatkannya, dan orang-orang tidak akan tahu bahwa kita pernah ingin memimpikannya....".
Bertahunlah sudah kini martin di marokko, dengan gaya yang khas ditampiknya beraneka paham, rasisme, seniorisme, juniorisme, sowanisme, perhitung- anisme dan esekesekisme... "kunooo..." dan dengan bangga dia bercerita tentang mimpi-mimpinya, "i say to U my friends, i still have a dream, that one day our organization will ris up and live out the true meaning of creed, we hold these truths to be self-evident. that all men are created equal."
I have a dream, suatu hari aku diwisuda dengan bangga kuais Ijazah, 1000 senyum langkahkan kaki memasuki dunia baru, dunia dimana oleh-oleh tidak hanya sepasang sepatu apalagi sejerigen air, tapi waktu, dan waktulah yang membuat adiku tersenyum bangga dan pisang kan kembali tumbuh.
I have a dream, suatu hari aku dan temen-temen diminta, dengan tidak meminta, untuk mengabdi di departemen angin terbang tempat omku kerja,setelah lulus test penyaringan yang membuatku beda,bahwa kemampuan tidaklah untuk mencari, tapi ternyata dicari olehku dan juga orang,sungguh bahagia.
I have a dream, suatu hari aku melihat semua orang dengan tenang dari bermacam-macam keberadaan, sama-sama bertawaf di depan ka'bah, seraya meneteskan air mata,dan kulihat diantara mereka kepala desaku yng sedang khusu berdo'a "ya allah aku ingin berkunjung lagi kerumahmu, setelah semua anggouta desaku kebagian berkunjung kesini", entah apa maksudnya, yang jelas tanpa bawa kurma dan air sebagai oleh-oleh pun,sambutan sepulangnya penuh dengan haru dari warga, karena semua tahu keberangkatannya direstui dan dia pun terpilih kembali.
I have a dream, suatu hari aku melihat sekelompok orang membuka super market dan mendistributori barang dengan prinsip berdagang sambil beramal dan belanja sambil beramal, sehingga tidaklah terjadi hegemoni "jangankan pembeli yang tidak mampu beli, penjualnya sendiri pun tidak mampu beli".
I have a dream, suatu hari kulihat segumpal awan terbang diatas nusantara dan dengan angin dia berpencar, tapi dengan air dia bersatu kembali menetes dan berbaur dengan segala air yang tidak pernah bertanya dari mana sukunya air itu.
entahlah, saya bukan ahli ramal, yang jelas sayang sekali untuk mengakhiri tahun ini martin sering BEGADANG, seakan dia lupa akan mimpi-mimpinya, seakan dia lupa akan indahnya cek dan ricek dibawah selimut, atau mungkin martin punya dunia baru, yang dibegadangnya ada tangisan hari dan malam atau rindu embu di detak detik, yang jelas surat terbaru dari kampung mengisaratkannya"....martin... ibu sangat merindukan kamu tidur pulas dikamarmu, bukannya kamu tahu menginap itu waktunya ada batas, cepatlah bangun.... mentari sudah sore, sudah sembahyang dzuhur dan ashar belom..... pulanglah...adikmu sudah bisa beli sepatu sendiri dan kebun pisang telah jadi pabrik keripik yang pisangnya diimpor dari desa sebelah." zazakumullah khair,
kenitra,25 desember 2002
(obat sepi buat saudaraku BAYU +kawan-2di CUI rabat)
25.10.02
Jangan Aneh
cerita soal pengalaman sama halnya dengan cerita tentang hari-hari yang telah terlalui,apa yang terjadi hari ini adalah pengalaman untuk esok hari, bahkan bergesernya satu detik saja jarum jam kedepan pun, adalah ta'bir bahwa kemungkinan keluar dari mulut harimau masuk mulut buaya akan teratasi dan inilah hikmahnya. tetapi, ketika semua keluar dari sebuah rencana dan bahkan jauh dari pengalaman yang lalu.ini perkara lain, karena satu detik lagi didepan kita adalah rahasiah tuhan dan manusia hanya merencanakan dengan kepastian kembali ke-tuhan jua.
dulu dua tahun yang lalu, tepatnya dibulan agustus di bandara soekarno-hatta, entah itu sekedar iseng atau bercanda atau bahkan memberi nasihat, dengan mimik tersenyum ust Zainal -pernah tinggal dimarokko- berkata dengan pribahasa ini: "Idja kunta fil magreb fala tastagreb" kalau kamu dimarokko janganlah aneh, ujarnya. sayang saya tidak sempat bertanya maksud dari pribahasa itu, sehingga sepanjang perjalanan Jakarta-Casa hati saya bertanya-tanya terus, apa seeh maksudnya? emang apaannya seeh yang aneh? tidak ada jawaban yang kudapati selain sebuah harapan "nanti kita liat sendiri disana".
setiba dibandara Med-5, saya dan tiga kawan lainnya -makl'um ini yang pertama kali- , pelanga-pelongo enggak tahu apa yang harus diperbuat. akhirnya, dengan ditemani orang yang baru dikenal "sayid Ishom" -orang Arab Saudi- kita memutuskan untuk naik kereta dengan tujuan Rabat sedangkan beliau ke Marakech. dikereta inilah peribahasa itu kudengar darinya "pokoknya kalian jangan merasa aneh disini, disini perempuannya kecil-kecil itunya," dan inlah jawaban pertama yang saya dapati bahwa yang dimaksud "jangan aneh" itu adalah perempuannya, namun sayang sekali saya tidak tahu maksud dari "kecil itunya" itu apa, setelah kita berpisah.
ketika saya di Rabat, sekitar dua bulan saya tinggal disana, tidak ada keanehan yang saya dapati, selain problem-problem kecil yang tidak asing lagi. tetapi, kerumetan jalur Administrasi dikantor-kantornya menjadi sesuatu yang menonjol disana dan itu bukan rahasiah umum lagi, acap kali saya tanyakan masalah itu kepada penduduk setempat, jawaban yang sama saya dapati, dengan tidak lepas dari pribahasa tadi, "jangan aneh dech, ini Rabat, kota administrasi, rakyat kecil pun disini cerita soal urusan kantor, masalah yang semestinya dikantor saja dibawa ke pasar, ke mesjid dan bahkan sampai ke keluarga, lain halnya dengan Casa, kota perekonomian dan penduduknya pun sedikit perhitungan soal duit, atau Kota Kenetra, kota baru, dengan penduduk multiasal, bentrokan sering terjadi disana dan hari-harinya penuh dengan Caffeeee doank, makanya dalam opini kita, kalau ada penduduk sini yang sedikit perhitungan, pesan pindah saja deh ke Casa, akan lebih untung dia disana, atau ada penduduk sini yang kerjanya ngafeee terus, mungkin hatinya hati Kenitra, atau bisa jadi dia asli sana". sungguh jawab yang lebih dari panjang dan yang kedua bagi saya tentang maksud "jangan aneh".
dan akhirnya, kuliahlah yang mengantarkan saya tinggal juga dikota Kenitra, baru saja satu hari disini, pribahasa itu saya dapati, tetapi ada penambahan redaksinya yaitu: "in roaita himar yatir, kul ina Allah 'ala saiin kodir" (kalau engkau lihat keledai terbang, katakanlah tuhan itu maha kuasa). pemilihan binatang keledai menjadi pertanyaan lain bagi saya dan jawaban ringan dengan mudah saya dapati, "jangan aneh kamu, disini emang gudangnya keledai, bagaimana para keledai duduk aje di Caffe, adalagi keledai yang mabook, bunuhin orang, de-el-el, tapi masuk mesjid pula, bagaimana ini". jawaban ketiga yang saya dapati, tetapi benarkah penduduk Kenitra begitu???saya yakin enggak semua lho.
hari-demi hari kita lewati disini, biasa saja. namun kesan tiada hari tanpa hujan batu mewarnai bulan pertama, anak kecil seeh saya ma'lumin, tapi yang namanya batu, engga anak kecil ataupun tua,rasanya sama saja,cerita tentang seorang suami menjinjing kepala istri atau orang saling penggal kepala, atau orang gantung diri dipohon, sudah tidak asing bagi kita, jangankan dipukul orang, memukul orang sampe belur atau sekadar iseng membabat kaki orang pake kunci inggris, pernah diantara kita.jangan aneh, ini kenitra nasihat seorang kawan.
kabar terhangat minggu ini dikota kita, tentu dengan tema jangan anehnya, menjadi sesuat yang aneh untuk dibayangkan. coba, ketika seorang imam hendak mengumandangkan Adzan, datang seorang ISENG, dan menodongkan pisau seraya memerintah bernyanyi, dengan ketakutannya si Imampun bernyanyi dipengeras suara, dan masyarakat sekitar malah tertawa semua, dengan tidak mencari sebab si Imam bernyanyi, dan sang isengpun pergi selamat.aneh...., mungkin anda pun sepakat dengan saya bahwa ini baru keledainya kenitra, jangan aneh.
saya tidak bisa menutup cerita ini, karena hari demi hari jawaban tentang maksud peribahasa itu makin berkembang, padahal rubik ini sangat terbatas, bahkan untuk sebuah pribahasa tadi, saya sengaja setiap kali pergi kekampung-2, sengaja menyempatkan untuk bertanya, insyaallah lain kali saya ceritain, semoga tidak menjadikan opini yang aneh, hatur nuhun.
kenitra, 25 okt 2002.
9.11.00
AYAhkU di bAGhdAd 3
IJINKAN ANANDA MENGENANGMU
Sebelum mengenang beliau, sebenarnya ada sesuatu yang tertinggal,agar semuanya nyambung aku akan perkenalkan dahulu diriku, siapakah “Aku” yang aku tulis disini? Kumohon untuk tidak terlalu serius, karena imej “siapakah aku?” cocok untuk semua intonasi,pernah juga aku tanyakan kepada keluarga, siapakah aku? Jawabannya, kata nenek kamu anak ke 200 yang terlahir tanpa tangis, kalau Emak jawab.. kamu tuh, anak yang serba dua, namamu dua, orang tuamu dua dan terlahirpun duakali, lho kok bisa? Bagaimana?
Kenyataannya, cerita inipun aku persembahkan untuk mengenang Bapakku yang kedua, jadi aku?… 22 tahun yang lalu aku terlahir disebuah daerah bernama kampung serigala -nanti ada cerita khusus tentang kampung serigalaku itu dan keberadaan kami disana-, waktu itu pagi hari aku terlahir setelah seminggu lamanya ibuku berjuang keras melahirkanku, disana belum ada bidan , belum ada dokter, belum ada mantri sekalipun, yang ada hanyalah isu kalau rumah telah dikepung jin-jin jahat, kelebat dan bayang-bayang misterius telah terlihat di setiap sudut rumah yang remang,
jadi dengan cara tradisonal itulah aku dilahirkan, akhirnya terlahirlah aku, dengan semua ketubanku, tanpa tangis.. karena masih terbungkus… yang ada semua bingung, bagaimana cara mengeluarkannya? Bulat… terbungkus, akhirnya setelah berfikir lama.. neneku mengambil inisiatif untuk membelah ketuban yang membungkusku dengan biji padi yang tajam, setelah semua setuju.., dan mulailah dicoba…. Bismillahirahmanirrahim….sreeet… dibeset, barulah aku terlahir… yang kedua kalinya dan baru bisa menangis…… , waktu itu jelang pagi, dalam peluh itulah nama pertamaku kudapat.. sang “penyambut mentari”…
bersambung ... maaf gw males ngetiknya tuh ...
AYAhkU di bAGhdAd 2
JIN DAN JUS
Perkenalanku dengan seorang Kiayi « unik » begitulah aku menyebutnya, bukan pertemuannya yang unik, tapi emang kiayinya yang sudah unik terlebih dahulu, aku memanggilnya demikian karena selain mampu berbreak-dance ala las kecup,juga karena kezig jagannya dalam mengekploitasi hukum « ya atau tidak » ketika berhadapan dengan orang yang dia kenal, tidak terkecuali denganku… ah..udahlah, tidak perlu kita umpat, karena yang dapat menilai lurus dan tidaknya amal itu hanya yang diatas, dialah yang maha tahu segala yang ada dilubuk kita, bukankah syarat masuk surga itu hanya satu, sebanyak apapun amal, serajin apapun ibadah dan sebesar apapun pahala yang kita miliki, aku rasa tidak cukup untuk membeli Sorga, yang tentu harganya « sudah pasti mahal », bukankah semakin banyaknya permintaan pasar dan langkanya barang, otomatis akan menaikan harga ?…. astagfirullah kalau aku salah, hanya yang aku ketahui dari kitabNYA bahwa di Sorga itu tidak berlaku hukum gossen, tepatnya gossen dua, karena semua pemuas kebutuhan setelah mencapai puncaknya tidak akan kembali kebawah kurpanya, kita akan selalu dalam puncak kepuasan, tidak ada yang kelaparan disana juga tidak ada yang mual-mual karena kebanyakan makan…. Wawllahu ‘alam……
Lalau… hubungannya dengan jin dan jus dimana ? oh, iya terlalu kepanjangan pembukaannya, sebenarnya aku hanya ingin memperkenalkan kiyai tsb saja, hubungannya tentu antara aku dan kiayi unik tadi,… ringkasnya begini..suatu hari aku curhat sama pak kiyai tadi, kataku, pak kiayi… aku « semasa bapak masih ada », kalau aku terserang sakit, apapun jenis penyakitnya, bapak selalu memberikan segelas Jus, warnanya kemerah-2han, wangiiii banget, didalamnya ada gulungan kertas, tapi kadang- kadang hanya air putih saja dan alhamdulillah sembuh, bahkan kebiasaanku juga, aku selalu dimandiin asap kemenyan apalagi menjelang ujian dan semua barang-barang yang aku pakai tidak lepas dari sensornya, misalnya minyak wangi, minyak rambut, bahkan kamar yang akan aku pergunakan juga, pernah aku sempat ngambek sama bapak karena harus berkeliling mengelilingi kamarku di DU « darul ulum » yang ekstra gede itu….dengan membawa bakaran kemenyan, pertanyaanku buat pak kiayi… bagaimana seeh pandangan pak kiayi mengenai masalahku ini ? jawaban yang aku dapati sangat sederhana … sembari senyum pak kiayi bilang… jus itu ada jinnya, jadi kamu telah meminum jin,terbukti disana ada maharnya kertas dan tinta ja’faron, dan disana ada asap yang sering dipergunakan orang sebagai penghubung dua alam…
Mendengar itu, sepontan aku terperanjat kaget bukan main, makin banyak pertanyaan yang muncul, bercandakah dia ? lalu kalau disetiap gelas ada jinnya, sudah berapa ratus jin yang aku minum? Karena yang aku minum bukan segelas dua gelas… lalu kalau secara hitung hitungan perkalian, bukan aku saja yang diberi minuman jus itu, banyak sekali orang-orang yang datang kepada bapak ,jadi segitu banyak bapak punya jin yang bisa jadi jus ? saya rasa pertanyaan ku terlalu polos… pak kiayi… yang ingin aku ketahui saat ini, apakah hukumnya ini semua menurut islam ? dan kalau benar ada jinnya, bagaimana cara mengeluarkannya kembali ? em… sekarang mimik pak kiayi sedikit serius.. begini, kalau kita meminta pertolongan secara ghaib kepada selain allah, saya rasa kamu sudah tahu sendiri hukumnya, namun jika itu semua hanyalah perantara,yang pada dasarnya permohonan itu ditujukan kepada yang diatas, dan jin itu hanya sebagai media meditasi.. itu yang masih ada perbedaan….ukh… sambil menghembuskan nafas panjang, pak kiayi mengakhiri dengan pesan… ikutilah cerita ini sampai tuntas, niscaya kamu akan menemukan sendiri jawabannya…..
Oke.. redaku dalam hembusan nafas panjang juga, jawaban sementara pak kiayi itu sudah bisa sedikit menenangkanku, karena yang aku harap « masih ada perbedaan »itu bermakna baik buatku juga buat bapakku.. nanti diakhir, dan walaupun itu beralamat tidak baik bagi kami, kami hanya mampu berserah diri diharibaannya, memohon ampun « astagfirullah…astagfirullah…astagfirullah, ya allah ampunilah dosa kami semua, yang secara disadari atau tidak disadari telah berpaling darimu, kami mohon keridoanmu diatas segalanya… amien.. »
Eh, be-te-we… khan diatas tadi ada satu syarat untuk masuk Sorga, apaan tuh? Ya, kalau dalam kalimat panjangnya, syarat masuk sorga adalah menghilangkan rasa curiga kita bahwa kita tidak akan mampu untuk memasukinya sehingga dapat merubah niat ibadah kita dari karena Allah menjadi karena Sorga “hati-hati disini kita telah meletakan sorga diatas segalanya” beribadahlah karena Allah karena Dia Maha tahu bahwa umatnya tidak akan mampu membeli Sorganya, serahkanlah segalanya padaNya, dan kalau dengan kalimat hematnya, syarat masuknya itu adalah keridhoan Allah, kalau Allah telah ridho kita untuk masuk sorganya,niscaya kita akan masuk,dengan sekecil apapun amalan kita.
Ya Allah… anugrahkanlah keridhoanmu untuk kami dan Bapakku,agar beliau bisa berada di Sorgamu bukan di Bagdhad seperti yang dielukan orang….amien.
AYAhkU di bAGhdAd 1
AKU DAN DUNIA SERBA UNGU
Kutuliskan ini, setelah semua itu pergi, entahlah…kehadiranmu dan kepergiannmu hanyalah menyisakan kenang, dipeluh keringat dingin malam…aku, yang selalu engkau bawa keduniamu itu, sama sekali tidak selera lagi tidur sampai malam meninggalkanku, rentang waktu jelang subuh itulah yang sering aku buat untuk merenung…kenapa engkau selalu bawa aku kesebuah alam yang sama sekali miskin warna ? « ungu… » warna itulah yang selalu aku rindu dalam keabsenannya dan sekaligus aku caci setelah kehadirannya.
Terus terang aku terpesona dengan dunia itu, andai perjalanan menujunya tidak menyakitkan, tanpa engkau jemput pun aku mau jadi warga sana, asalkan bisa pulang lagi keduniaku tanpa engkau antar,namun…seakan-akan ajakanmu selalu terasa menyakitkan, dan itulah yang menyebabkan aku selalu menolak dan melawan kekuatan duniamu itu walau bersama peluh dingin dan.. sama sekali hilang kekuatannku,selain hanya bisa menyenderkan badan didinding dengan mata kosong,atau berjalan gontai menuju tengah lapangan DU « darul ulum » yang sepi dengan selimut melilit dibadan, lalu diatas meja depan asrama Putri..aku bengong kosong juga…hanya dua kerjaanku itulah yang seolah aman dari kejaranmu…
Dimesjid, dalam duduk wiridkupun engkau datang seolah menyergapku dari belakang lalu memaksaku untuk berbaring lemas..dan mulailah dunia ungu itu remang terbayang,
Di kelas, ketika aku duduk diatas kursi, engkau masih bisa datang dengan mendorongku bersungkur diatas meja.. tanpa daya, dan dunia ungu itupun datang..Dikamar dijelang aku tidur itulah waktu paling sering engkau datang, pernah sekali engkau datang seperti sebuah kaki yang sangat besar,lalu menginjak badanku, pernah juga seperti tangan yang besar lalu mencekik leherku,pernah juga seperti diikat oleh ikatan yang sangat kuat,juga pernah seperti ditindih oleh beban yang sangat berat..yang tidak terlihat,namun aku bisa mendorongnya dengan sekuat tenaga..sampai lemas…lalu mulai dunia ungu itu berbayang,( oh..ya, seperti disebuah hutan yang berpohon aneh tinggi dan semua warnanya ungu ).yang paling sering lagi,engkau hadir ketika aku ditengah mimpi.. lalu bawaku pergi…untuk melihatmu sejenak,lalu engkau kagetkan aku,untuk berbangun,menghabiskan malam dengan berbengong, sendiri…
Doa’-doa, bisa kupanjatkan, ayat keayat bisa ku bacakan,dalam keadaan « sepaneung »-begitulah aku menyebutnya- hanya hembusan napas yang sangat kuat dan panjanglah yang mampu memisahkan kembali dari dunia itu,ah.. alhamdulialah lah..aku masih bisa bernapas, dan paru-paruku pun sudah beranjak kering,waktu itu sering aku berandai…. « mungkin… aku akan jadi resmi warga sana,setelah aku tidak bernapas lagi, karena hanya itulah yang selama ini bisa membebaskanku » padahal…. « ini juga mungkin » sekarang aku menganggapnya beda, karena dunia ungu itu sepertinya dunia yang berada ditengah –tengah, yang pada kesempatan itu, tidak ada lagi do’a, ayat dan toubat yang berlaku…seperti, antara hidup dan mati, antara hayat dan kiamat, dan… antara sesuatu lainnya yang bisa menggabungkan dua alam, begitu juga dunia unguku itu.
Ah…entahlah,aku tidak bisa mengakhiri tulisan ini,walau hatiku bangga bisa mengakiri pertemuan dengan duniamu itu,karena engkau selalu meninggalkan sebuah tanda tanya bagiku, dan benda yang sangat berat itu, biasanya aku dapatkan setelah terjaga, hanyalah seekor kecoa kecil,atau seekor cecak,dan bahkan hanya sebatas semut yang numpang lewat diatas perutku… tapi mengapa seberat itu ? atau mereka hanyalah kambing hitam,yang selalu aku bunuh setelah aku sadar,karena jika aku kembali berbaring,engkaupun datang lagi dengan cara yang lain.
Oh.. itu hanyalah sebuah « eureup-eureup » saja, dan enggak bahaya kok, ketika aku tanyai seorang kiayi masalah itu, sekarang….tinggalah bagimu untuk beribadah yang benar, nanti juga akan hilang sendiri.em…itu hanya ulah jin kuniahmu yang masih mau begadang ketika engkau mau tidur..jadi disana ada pertikaian tarik-menarik arwahmu, kata bapak angkatku yang suka dipanggil orang bisa itu, oh.. itu hanya efek dari ketidak lancarannya darah yang menuju ke sel motorik otak, yang disebabkan oleh kurangnya oksigen diparu-2, sehingga menyebabkan rasadibawah sadar…dan biasa datangnya, kalau keadaan tubuh sedang cape..atau lemah, menjelang tidur..kata seorang dokter.
Lalu….apa dengan dunia ungu itu ? sekarang dia telah tiada lagi, padahal ibadahku jauh dari benar,juga sikapku enggak pernah sejalan dengan jin kuniahku itu,dan badanku juga sering cape dan lemah..mengapa tidak ada lagi dunia unguku itu,maaf…bukan aku berharap dia hadir kembali…tetapi,akankah jarak dan waktu, bisa memisahkan masa yang mempunyai energi yang bersifat tarik-menarik ?
Subscribe to:
Posts (Atom)