15.4.07

Kunjungan Presiden Soekarno Ke Maroko (Bagian 1)

( Dikutip Dari Buku "Liku-Liku Kehidupan Seorang Diplomat" Perjalanan Diplomatik H. Imrad Idris, Halaman: 131-133 )

Pada tanggal 4 Januari 1960, saya masih bertugas di Kuala Lumpur dan menerima kawat dari Kemlu yang menginstruksikan agar saya bergabung dengan misi khusus yang akan mempersiapkan kunjungan Preiden Soekarno ke Maroko. Kunjungan itu dijadwalkan bulan Mei 1960. saya diminta sudah ada di Paris sebelum tanggal 8 April 1960 untuk melapor kepada Duta Besar Nazir Pamontjak yang telah ditunjuk mengetuai misi khusus tersebut. Nazir waktu itu Duta Besar RI di Manila. Di Paris, tanggal 8 April di KBRI saya bertemu Nazir. Ia sudah dating beberapa hari sebelumnya. Menurut Nazir, dia yang mengusulkan kepada kemlu agar saya mendampingi dia untuk misi khusus. Di Paris saya bertemu dengan Supono Prioatmodjo, kepala Bagian Penerangan di KBRI Bern. Ia juga ditunjuk kemlu untuk bergabung dengan misi khusus, demikian pula Marzuki, Pejabat Tata Usaha di KBRI Paris. Selama di Paris kami mengerjakan persiapan bahan-bahan penerangan dalam bahasa Perancis, seperti Pancasila, riwayat hidup Presiden Soekarno, riwayat hidup Menlu Soebandrio dan brosur-brosur bergambar. Dari KBRI Cairo dipesan bahan-bahan penerangan dalam bahasa Arab. Dari Kuala Lumpur saya membawa beberapa piringan hitam dengan lagu-lagu Indonesia dan partitur Indonesia Raya.

Setelah KBRI Paris menghubungi kedutaan besar Maroko. Pada tanggal 18 April 1960 Nazir dan staf terbang ke Sale, bandara Rabat, hari itu juga Nazir berkunjung ke Direktur Protokol Istana. Sesudah itu diterima oleh Perdana Mentri / Menlu Abdullah Ibrahim. Segala sesuatu diatur oleh pemerintah Maroko secara marathon, esok harinya Nazir menyerahkan kepada Raja Maroko, Mohamad V, surat-surat kepercayaan sebagai Duta Besar RI dalam misi khusus untuk Maroko, Nazir juga menyempatkan untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada para kepala perwakilan diplomatic, walaupun harus diseleksi.

Presiden Soekarno dan rombongan tiba di Bandara Sale pukul 2.40 siang tanggal 2 Mei 1960. dating menyambut di bandara, Raja Muhamad V, Putera Mahkota Moulay Hassan, Perdana Mentri/Menlu Abdullah Ibrahim, para mentri dan pembesar Maroko, sipil dan militer dan para anggota korps diplomatic. Sepanjang jalan, kiri dan kanan mulai dari bandara sampai kota Rabat penuh dengan rakyat, di dekat bandara dikerahkan pasukan berkuda dari suku Berber yang menembakan bedil-bedilnya sebagai tanda gembira, sebelum memasuki kota Rabat, iringan mobil berhenti dan diadakan upacara adapt dimana kepada Presiden Soekarno disajikan buah korma dan susu amandel. Membuka iringan ialah sedan dengan kap terbuha dengan Presiden Soekarno dan Raja mohamad V. mereka berdiri dan melambaikan tangan membalas sambutan rakyat.


Setelah memasuki kota rabat, iringan diatur demikian rupa agar melalui bagian-bagian kota yang dihuni rakyat. Penduduk tua-muda, berjejel di tepi jalan, bersorak-sorak mengelu-elukan Presiden Soekarno dan Raja Mohammad V. sesampainya di bagian baru kota Rabat, sekali lagi iringan mobil berhenti, kali ini untuk mempersilahkan Presiden Soekarno menggunting pita sebagai tanda peresmian nama jalan atas namanya, yakni sharia Al-Rais Ahmed Sukarno. Jalan ini berdekatan dengan kantor Pos Pusat. Presiden Soekarno kemudian menuju Ke Istana Dar-es-Salaam, di mana ia menginap. Perlu ditambahkan bahwa sebelum rombongan Presiden Soekarno tiba, sebuah jalan lain, juga di tengah kota Rabat telah ditukar namanya menjadi zangkat Jakarta. Di Casablanca, sebuah bunderan diberi nama rondpoint de Bandung.

1 comment:

elge said...

salam,
mohon info, tentang buku tsb, penerbitnya siapa dan bisa didapatkan dimana,
terima kasih atas bantuannya.

salam dari tanah air
langgeng