ingin sekali kubawamu pulang
agar bernyanyi bersama nyamuk
dan menemani ibuku menampar dinding.
andai engkau ikut denganku pulang
pagimu tidak akan kujual pisang
dan mimpi akan kutukar sapi.
tentunya aku ingin sekali pulang
tapi takut engkau tidak bisa kubawa
dan ibuku sebelas kali menamparku.
***
bersama tidur panjangku
kupeluk erat janji
aku...ini aku ayah...
berjanji dikepal diam langkahku
untuk membawanya pulang bersamaku
sembah sungkem di lenganmu
walau dengan beribu kata maaf
karena aku terlambat bangun.
***
ingin sekali kubawa pulang
semua mimpi ibuku dan mimpi ayahku
agar bisa kupeluk erat rindu adiku.
andai hari ini aku bisa pulang
akan kubangun jembatan di atas awan
untuk membingkai pelangi mimpiku.
tentunya aku ingin sekali pulang
walau hanya membawa mimpi burukku
dan akan kuminum air mata ayah ibuku.
***
dua puluh lima tahun lalu
mataku terpejam diatas asap dupa
bermandikan darah 100 ekor ayam hitam
dan komat kamit 1000 mulut sakti
mencengkram erat tanganku
pergilah...pergilah pahlawan
dan bawalah kemari mimpi langit dan bumi
samapi engkau merasa ingin pulang.
***
hari ini ingin sekali aku katakan
aku sudah merasa ingin pulang
walau tak satu pun mimpi yang bisa kubeli
untuk kubawa pulang menemani cium maafku
karena sesungguhnya mantra itu tidak sakti.
Rabat,160608.
Puisi ini aku persembahkan buat rekan2 yang belum juga lulus2 kuliahnya dan belum bisa membawa izasah pulang, sampai ketakutan gak pulang2 bertahun2....
No comments:
Post a Comment